Minggu, 24 Maret 2024

Apa itu Teknik Lateral Thinking dalam Instagram Marketing?

Apa itu Teknik Lateral Thinking dalam Instagram Marketing

Apa itu Lateral Thinking - Instagram marketing adalah salah satu jenis channel marketing yang banyak dipilih oleh para pebisnis.

Hal ini wajar mengingat Instagram adalah salah satu media sosial terpopuler di dunia. Instagram menempati urutan 4 dalam daftar 10 aplikasi media sosial terpopuler.

Jumlah pengguna yang dimiliki Instagram pada 2023 lalu, telah mencapai angka 2 miliar. Didapatkan dari Good Stats, jumlah pengguna ini terus konsisten hingga Februari 2024.

Instagram hanya kalah dari WhatsApp, YouTube, pastinya Raja Media Sosial, Facebook.

Selain itu, Instagram memiliki kelebihan untuk niche bisnis yang target audiencenya adalah Generasi Milenial dan Gen Z. Lebih detail, Instagram memiliki demografi pengguna dengan rincian;

- 30.7% dari usia 18 - 24 tahun.

- 30.3% dari usia 25 - 34 tahun.

- 15.7% dari usia 35 - 44 tahun.

Pebisnis yang memilih untuk menjalankan Instagram marketing juga banyak terbantu dengan berbagai update fitur yang dilakukan oleh Adam Mosseri.

CEO dari Instagram ini memang telah banyak memberikan perombakan pada tumbuh kembangnya Instagram. Tahun 2023 kemarin, mimin rasa menjadi tahun di mana Instagram gila-gilaan mengeluarkan fitur terbarunya.

Sayangnya, kunci sukses dari Instagram marketing yang dilakukan bukan terletak pada statistik data di atas. Melainkan pada aksi yang kamu lakukan, terutama dalam proses pembuatan konten berkualitas.

Konten di Instagram sendiri terdiri dari banyak jenis. Dimulai dari video reels, feed, story, konten real time (live), dan konten eksklusif (untuk fitur Subscription dan Channel). Untuk dapat membuat konten yang berkualitas, tentunya kamu harus paham beberapa teknik penting.

Baca Juga: Apa itu Strategi Cross Posting Media Sosial?

Yang paling dasar tentu saja adalah memahami desain konten yang menarik dan sesuai ukuran jenis konten.

Konten harus dapat memiliki key visual-nya tersendiri. Setelah itu adalah riset konten, perumusan konten dalam brief, proses kreasi konten, proses sharing konten, dan proses untuk menaikan engagements konten.

Nah, di dalam artikel ini, mimin akan berbagi tips tentang salah satu teknik yang dapat membuat konten kamu jauh lebih menarik. Teknik yang bakal mimin bagi ini adalah teknik lateral thinking.

Apa itu teknik lateral thinking?. Penasaran?, simak baik-baik artikel ini ya!.

Apa itu Lateral Thinking?

Lateral thinking atau yang biasa juga disebut dengan divergent thinking adalah metode berpikir kreatif dengan melibatkan 2 topik yang berbeda agar memiliki poin yang saling berkesinambungan. Bahkan 2 topik yang digabungkan ini, sangat-sangat berlawanan dan bagi sebanyak orang tidak pernah terpikirkan.

Mereka-mereka yang melihat konten hasil dari teknik ini akan berpikir "Kok Bisa Nyambung Gitu Ya?". Ya, mimin dapat katakan bahwa teknik ini adalah salah satu cara ampuh untuk kita bisa membuat konten yang out of the box.

Kunci penting dari teknik ini daya imajinasi kamu yang tidak boleh terbatas dan juga intuisi.

Cara Memunculkan Lateral Thinking

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk dapat memunculkan lateral thinking ini. 3 di antaranya adalah;

1. Memaksakan Diri untuk Berpikir Mencari Alternatif

Ya, kita harus melihat suatu masalah dari banyak sudut pandang. Jangan pernah melihat masalah layaknya kacamata kuda. Gunakan helicopter view, di mana dengan itu kamu bisa melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda, yang bahkan tidak terpikirkan oleh banyak orang.

2. Mencari Banyak Inspirasi

Cara yang kedua adalah dengan mencari banyak inspirasi konten. Kamu bisa mendapatkan ini dari berbagai aktivitas positif. Dimulai dari menonton film seru, membaca novel, komik, atau bahkan saat berbincang-bincang dengan teman terdekat.

3. Menggunakan Pendekatan Pemahaman Mandiri

Terakhir, adalah dengan "memaksakan diri" untuk bisa menciptakan pendekatan pemahaman masalah. Tentu saja, pendekatan pemahaman masalah ini didapatkan dari daya imajiner dan intuisi kamu yang sudah tajam berkat 2 cara sebelumnya.

Contoh Konten dengan Teknik Lateral Thinking

Berikut ini adalah beberapa contoh konten yang dihasilkan dari teknik lateral thinking.

Cara Membuat Konten Lateral Thinking
Instagram.com

Konten ini menggabungkan 2 hal yang sebenarnya tidak berkesinambungan, tapi karena delivery yang bagus, audiens menjadi merasa nyambung. 2 hal tersebut adalah Jawaban Gapapa dan Lama Kenalan

Contoh Konten Lateral Thinking
Instagram.com

Contoh kedua ini, menggabungkan elemen nama anak dengan dunia otomotif.

Konten Out of The Box

Instagram.com

Menggabungkan bahasan sukses dengan hal hal yang bisa ditemukan di kamar.

Ide Konten Out of The Box.

Instagram.com

Menggabungkan elemen kepribadian dan bentuk lipstick

Cara Buat Konten Out of The Box

Instagram.com

Terakhir, menggabungkan SEO master roadmap dengan Avatar.

Inilah penjelasan lengkap tentang apa itu lateral thinking.

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Viral Marketing

Ingin dapatkan insight terbaru lainnya?. Silahkan ikuti terus blog ini, atau kamu bisa follow Instagram mimin di @andrimarzaakhda.

Semoga bermanfaat.

21 comments:

  1. wah sangat bermanfaat, terimakasih infonya ya kak :D

    BalasHapus
  2. Ilmu baru tentang lateral thinking ini. Memang, di Instagram itu kita butuh konsep jelas dan kontinuitas konten agar follower makin bertambah sesuai target audiens ya. Mau gak mau harus selalu kreatif dan mencari ide-ide segar.

    BalasHapus
  3. Wah nambah ilmu baru nih. Kemarin kalau posting instagram asal posting saja. Ternyata ada tekniknya juga biar engagements konten bisa naik. Nanti coba diterapkan nih kalau posting di Instagram

    BalasHapus
  4. Nah, kadang nyari ide kreatif ini gpang gampang susah. Pernah nyoba juga, tapi kok rasanya gak korelasi dengan isi. Hehhe..banyak nyoba lagi kek nya.

    BalasHapus
  5. Saya suka banget konten2 di IG yang bertema lateral thingking seperti ini . Apalagi kalau sosmed nya bertema pengetahuan. Jadi lebih mengena akan konten yang dimaksud , sampai ke audiens juga langsung dipahami dengan baik.

    BalasHapus
  6. Wah, menarik, Min. Saya beberapa kali melihat konten seperti itu. Namun, belum tahu namanya lateral thinking. Terima kasih info dan insight-nya.

    BalasHapus
  7. Baru tahu teknik lateral thinking ini tapi kayaknya masih belum bisa menerapkannya di instagram. Boleh dong di share lagi contoh2nya biar makin paham hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh-boleh, barang kali saya akan share di artikel khusus

      Hapus
  8. Dalam dunia marketing Instagram yang kompetitif, penting untuk selalu mencari cara baru dan inovatif untuk menjangkau target audience dan meningkatkan engagement. Salah satu cara yang dapat coba adalah dengan menggunakan teknik lateral thinking ini ya

    BalasHapus
  9. Asik banget bahasanya. Bener-bener menggugah dan pengen cobain secara langsung. Pasti bakal seru dan engaging banget konten yang bawa pola pikir Lateral Thinking ini. Terima kasih banyak untuk sharingnya, Kak.

    BalasHapus
  10. wah baru tau saya kalo konten-konten seperti itu masuknya ke dalam kategori lateral thinking.. pengetahuan baru nih mas buat saya, thanks infonya.

    BalasHapus
  11. Wah, seru juga ya memberi nama anak ada unsur otomotifnya hihihihi :D Ternyata menggabungkan 2 hal bertolak belakang itu ga semudah teori. Jadi berhubungan dan punya makna bagus sehingga pesannya bisa sampai pada audiens itu keren ya. TFS.

    BalasHapus
  12. Saya baru tau tentang lateral thinking. Tapi, suka banget dengan konten-konten Bapak2id. Templatenya gak ribet, tapi story tellingnya kuat. Seringkali jadi ikutan komen share atau komen.

    BalasHapus
  13. Terima kasih atas penjelasannya tentang lateral thinking! Ini adalah konsep yang sangat berguna untuk menyelesaikan masalah secara kreatif.

    BalasHapus
  14. Oalah ternyata itu bernama teknik lateral thinking. Kirain konten receh oseng belaka. Rupanya disengaja tho.

    BalasHapus
  15. Pembahasan lateral thinking ini termasuk pengetahuan baru bagi saya.
    Cukup menarik juga karena lateral thinking ini bisa jadi salah satu teknik yang dapat membuat konten jauh lebih menarik

    BalasHapus
  16. Jujur saya gaptek untuk Instagram. Hehe ... Adanya info ini jadi kepikiran sebelum menggunakannya kita memang harus tahu banyak dulu ilmunya supaya ada manfaat dan hasil yg didapat ya

    BalasHapus
  17. Wah ternyata untuk posting butuh lateral thinking ya, butuh observasi dulu, ilmunya, terimakasih kak bisa jadi catatan untuk ku kedepannya

    BalasHapus
  18. baru tahu nih tentang lateral thinking.
    cara mendapatkan inspirasinya pun juga cukup mudah sih ya, lihat contohnya jadi ada gambaran gitu juga sih.

    BalasHapus
  19. Oh, jadi namanya lateral thinking. Makasih sudah sharing kak

    BalasHapus
  20. Baru tau soal lateral thinking ini, unik banget tapi pasti rumit juga ya buat brainstorming ide dan eksekusinya.

    BalasHapus