Minggu, 17 Maret 2024

Bahaya Sering Gonta Ganti Template Website

Bahaya Sering Gonta Ganti Template Web untuk SEO

Bahaya Sering Gonta Ganti Template - Untuk kamu yang menggunakan platform Blogger ataupun WordPress, pastinya sudah sering utak atik penampilan web yang ada bukan?. Ya, hal ini wajar mengingat Blogger dan WordPress adalah platform website yang tidak mengharuskan penggunanya paham ilmu koding rumit.

Pengguna bisa sesuka hati merubah tampilan website yang ada, cukup dengan menambahkan widget ataupun plugin di dalamnya. Tak jarang, bahkan banyak dari para Blogger yang sampai melakukan perombakan tampilan website besar-besaran, alias sampai ganti template.

Tentu saja ini bukan masalah. Siapa saja berhak untuk mengganti template website kapanpun. Tapi, hal ini bisa saja menjadi masalah berat, terlebih jika website kamu sudah memiliki performa SEO yang cukup baik.

Ya, inilah yang mimin alami pada blog pribadi kesayangan mimin, yang perjalanannya resmi tamat, yakni Kucingkomputerin. Nah, di dalam artikel ini, mimin akan menjelaskan tentang bahaya sering gonta ganti template website, terutama pengaruhnya pada SEO.

Penasaran?. Simak baik-baik artikel ini ya!.

6 Bahaya Gonta Ganti Template Website

1. Widget atau Plugin Tidak Terpasang Otomatis di Template Baru

Bahaya yang pertama adalah widget atau plugin yang terpasang sebelumnya, tidak otomatis terpasang di template yang baru. Tentu saja ini akan jadi masalah yang berat, karena kamu harus mengulangi proses instalasi widget atau plugin tersebut dari awal.

Bukan hanya memasangnya dari awal, kamu juga harus dapat memastikan widget atau plugin tersebut sesuai dengan tampilan website yang baru. Ini jelas akan memakan banyak waktu. Belum lagi jika kamu telah memesan widget atau plugin khusus yang memang hanya sesuai untuk beberapa jenis template.

2. Pengaturan Khusus, Seperti Robots.txt atau Schema Markup Hilang

Bahaya sering gonta ganti template website kedua adalah pengaturan khusus yang sebelumnya kamu lakukan, hilang. Ya, semisal saja pengaturan khusus untuk Robots.txt ataupun Schema Markup.

Lagi-lagi, kamu harus mengulanginya dari awal, dan jelas ini akan memakan banyak waktu.

3. Website Mengalami Penurunan Kecepatan Akses

Berikutnya adalah website yang mengalami penurunan kecepatan akses. Ini terjadi karena domain website perlu melakukan adaptasi terlebih dahulu dengan tampilan yang baru. Proses adaptasi ini akan memerlukan waktu, terlebih jika template website baru memiliki ukuran yang lebih besar daripada template website yang lama.

Menjadi lebih bahaya lagi, jika ternyata template yang baru memiliki performa yang buruk ketika diakses dalam versi mobile.

4. Struktur URL yang Berubah

Selanjutnya adalah struktur URL (Uniform Resource Locator) yang berubah. Ini pasti, karena memang setiap template memiliki susunan struktur yang berbeda. Hal ini dapat terlihat dengan jelas melalui desain menu navigasi yang layanan template sediakan. Ini akan menjadi masalah yang berarti terlebih jika website kamu sebelumnya, telah memiliki pengaturan breadcrumbs yang baik.

Sekali lagi, kamu harus dapat menyusunnya dari awal. Plus juga memastikan setiap URL lama mengalami redirect ke halaman 404 dengan informasi relevan ataupun ke halaman yang barunya. 

5. Rentan Terjadinya Bounce Rate

Bahaya sering gonta ganti template website berikutnya adalah website yang rentan alami persentase bounce rate yang tinggi. Hal ini wajar saja terjadi, terlebih jika website kamu sudah memiliki basis penggemar yang cukup besar.

Awalnya mereka ingin mencari informasi yang sekiranya pernah ada di website kamu. Lalu ketika mereka mengakses web nya dan informasi itu tidak ada lagi, maka mereka akan cenderung kembali ke SERPs.

6. Pengaturan Optimasi Gambar yang Hilang

Hampir sama dengan penjelasan bahaya-bahaya sebelumnya, di mana hampir semua pengaturan yang terjadi akan hilang. Termasuk di dalamnya pengaturan optimasi gambar.

Apa Pengaruhnya ke SEO?

1. Bounce Rate

Pengaruh paling besar dari seringnya bergonta ganti template, adalah besarnya persentase bounce rate yang kemungkinan didapatkan. Apabila website mendapatkan persentase bounce rate yang tinggi, tentu saja itu akan mempengaruhi kualitas penilaian Google.

Jangankan untuk perform, untuk sekedar masuk proses indeks saja sulit. Ini karena Google sudah mencap website kamu sebagai website yang tidak berkualitas dan bahkan mungkin saja, website kamu dianggap website spam.

2. Banyak Konten yang Sebelumnya Terindeks, Tidak Lagi Terindeks

Efek domino dari sebelumnya, adalah banyak konten yang sebelumnya terindeks menjadi tidak lagi terindeks. Ini tentu saja kerugian yang besar, terlebih lagi jika konten yang tidak lagi terindeks, adalah konten yang pada mulanya ditujukan untuk content pillar website marketing kamu.

Hal inilah yang terjadi pada blog pribadi mimin (Kucingkomputerin).

Blog itu sudah berganti template sebanyak 2 kali, dan mengalami expired domain untuk waktu yang cukup lama. Alhasil, meskipun mimin berusaha untuk meminta index ulang konten baru di Google Search Console, tetap saja yang terindeks hanya domainnya saja.

3. Penurunan Performa Website Secara Keseluruhan di SERP

Jika banyak konten tidak terindeks, tentu itu akan mengurangi jumlah metrik traffic yang sebelumnya didapatkan. Ini jelas akan menurunkan performa website secara menyeluruh.

Tips Memilih Template Terbaik

Solusi terbaik daripada permasalahan ini adalah mencegah pergantian template terlalu sering terjadi. Kita bisa memastikan ini dengan memilih template website terbaik di awal kampanye web marketing berlangsung.

Berikut ini beberapa tips dari mimin untuk kamu lebih mudah memilih template website terbaik;

- Memilih template yang sudah SEO friendly dan Mobile-friendly

- Memiliki tampilan yang ringan alias waktu aksesnya yang tidak lebih dari 5 menit.

- Tampilan yang ada sesuai dengan kepribadian bisnis yang hendak kamu bangun.

- Pastikan template website tersebut fleksibel dan mudah diintegrasikan dengan widget atau plugin terbaru. 

Tips untuk Ganti Template Website

Lalu, apa jadinya jika kamu tetap kekeh ingin mengganti template website yang ada?. Satu hal yang harus kamu sadari terlebih dahulu adalah mengganti template website, akan mengurangi sebagian besar metrik traffic website kamu.

Kamu harus sadari itu, dan jangan menyesalinya.

Berikut ini adalah beberapa tips dari mimin jika kamu tetap ingin merubah template website, dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif perubahan yang ada. Dimulai dari yang pertama;

- Mempertahankan ciri khas brand

- Jangan merubah navigasi. Navigasi website adalah salah satu tampilan website yang paling sering digunakan oleh pengunjung. Terkadang, navigasi website menjadi bagian paling ikonik yang mudah diingat oleh pengunjung.

- Membatasi jumlah halaman untuk alami pembaruan. Lakukan pembaruan secara bertahap agar pengunjung setia terbiasa dengan tampilan baru website.

- Buat segera sitemap dan lakukan indexing ulang.

- Jangan lupa untuk melakukan backup data.

Inilah penjelasan lengkap mengenai bahaya sering gonta ganti template website.

Baca Juga: Cara Menjalankan Teknik ATM untuk Konten Website

Ingin dapatkan insight terbaru lainnya?. Silahkan ikuti terus blog ini, atau kamu bisa follow Instagram mimin di @andrimarzaakhda.

Semoga bermanfaat. 

33 comments:

  1. Waaa, terima kasih atas informasinya. Saya baru tahu kalau gonta-ganti template bisa berpengaruh pada ekaiatenai blog. Kirain enggak ada pengarihnya sama sekali.

    BalasHapus
  2. Nah, kalau gonta ganti template tapi pake template yang sama itu gimana ya mas? Soalnya tiap kali ada update fitur baru dari template yg saya gunakan, saya disuruh update secara manual (ganti xml baru) oleh si pemilik template. Dan itu rutin hampir setiap 3-6 bulan sekali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selama perubahan template nya tidak terlalu masif, saya rasa tidak masalah. Hanya saja memang akan ada penurunan traffic meskipun tidak drastis, karena Crawler Google harus mempelajarinya ulang.

      Hapus
  3. Ganti template resikonya harus mereset ulang semua settingan blog. Penurunan traffik memang terjadi dan lama untuk pulih.

    BalasHapus
  4. Kalo web nya kontennya gado2 gitu alias kadang niche beauty kadang parenting kadang lifestyle ada pengaruh ga ke web nya? Thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa pengaruh web atau blog gado-gado dengan traffic organik yang didapatkan?. Saya rasa tidak ada. Hanya saja web atau blog gado-gado sudah pasti memiliki kekuatan topical authority yang rendah. Banyak yang menyarankan untuk menjalankan web atau blog untuk fokus pada satu topik.

      Hapus
  5. Saya termasuk org yang malas gonta ganti template blog, dari awal udah begitu aj, males buat setting lagi trus males juga harus penyesuaian juga dengan template yg baru

    BalasHapus
  6. Oooh ternyata sering gonta ganti template bisa bisa naikkin bounce rate yah. Kapan hari temenku bilang abis ganti template juga bikin PV nya anjlok lho. Kadang juga susah ke-index. Emang harus hati2 sih.

    BalasHapus
  7. Waduuh ini saya banget nihh :D
    tapi itu dulu, dan itu pun ga begitu berpengaruh ke blog saya. Soalnya blog saya bukan tema yang niche, tapi niche. Aduh gimana yah jelasinnya, isi blog saya itu diary saya pribadi jadi yahh yang baca orang orang terdekat saya juga :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau blog yang berisikan jurnal pribadi, biasanya memang gak terlalu pengaruh ya. Terpenting blog dengan tema seperti ini, kuat di keyword brandnya.

      Hapus
  8. informasi baru nih buat saya yang saat ini sedang fokus pada mengelola sebuah website tentunya juga menerapkan SEO

    BalasHapus
  9. Ganti sekali2 bolehlah.

    Tapi kalau terlalu sering sebaiknya jangan. Blog jadi ga punya identitas dan ciri khas sehingga kurang disukai pengunjung.

    BalasHapus
  10. Baca artikel ini agak tertatih-tatih buat aku yang awam dengan istilah2 blog. Tapi memang harus baca dengan seksama karena pengetahuan penting banget nih buat blogku yang sering gonta ganti template juga. Thanx sudah mengingatkan

    BalasHapus
  11. Waduh ternyata bahaya jiga ya, saya termasuk orang yang sering gonta ganti template. Hha

    BalasHapus
  12. Wah, ternyata mesti banyak juga ya yang jadi pertimbangan ketika ganti template, nggak sekedar asal ganti gitu aja. Pantesan kok setiap ganti template kemampuan blog saya jadi mengalqmai penurunan, bahkan biasanya sampai turun DA-nya

    BalasHapus
  13. Nah ini nih yang aku khawatirkan saat ganti template. Semua yang berbau kualitatif dan kuantitatif blogku bisa berubah. Terutama traffic, DA/PA. Jadinya walopun kepengen banget ganti template, aku tahan aja. Mana gak tahu juga cara benerinnya nantinya kalo banyak yang berubah. :D

    BalasHapus
  14. Pantesan kak, aku bingung kenapa attikel ku ga ke index google... caranya bagaimana ya agar ke index lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika perubahan template yang dilakukan sudah sering, dan ingin tetap lanjut, saya rasa penuh effort lebih, Terus konsisten hasilkan konten berkualitas, dan lakukan indexing ulang, semisal dengan tools indexing premium

      Hapus
  15. Wahh ini juga berlaku buat blog kah, aku nyaris ganti template tema soalnya wkwkwk untung belom, bahaya juga yaa efeknya ke blog kita.. suka bosen soalnya huhu..
    Kalo ganti2 warna tema gimana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau sekedar ganti warna, saya rasa tidak terlalu berpengaruh ya. Perubahan yang berikan pengaruh di sini, perubahan dari struktur tulang webnya.

      Hapus
  16. saya dulu beberapa kali ganti template alhasil banyak yang harus disetting ulang dan sangat-sangat makan waktu banget, akhirnya udah bertahun-tahun betah banget dengan template yanga da sekarang

    BalasHapus
  17. Informasi yang sangat bermanfaat. Beberapa waktu lalu sempet melakukan pergantian template untuk merayakan ulang tahun web. Dari sebelumnya pakai template gratisan sekarang ganti menjadi template premium agar lebih ciamik dan profesional. Beberapa tips dalam tulisan ini sepertinya harus segera kupastikan agar trafic bisa kembali normal.

    BalasHapus
  18. Ternyata emang sepengaruh itu ya kalau sering gonta ganti template. Banyak yang suka gonta ganti karena mikirin kenyamanan mata aja padahal ada banyak dampak lain yang tidak kita ketahui sih. pengaruh banget ini

    BalasHapus
  19. Hahahaha POV diri ku yang dulu adalah cari template dan di cobain 1 persatu, akhirnya puas sama template sekarang 🔥🔥🔥

    BalasHapus
  20. Ya Allah iya nih aku sedih banget, abis mengubah template eh trafik turun huwaaahh. Sepertinya aku harus memperhatikan banyak hal terutama indexing ulang.
    Ditunggu tulisannya ada tips buat indexing ulang yang sekiranya gak bikin seteres? Atau emang butuh waktu satu2 masukin ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya ada, dan itu menggunakan sitemap dan pengatuan robots txt. Yang paling mudah ya, gunakan tools indexing premium

      Hapus
  21. Wah, terima kasih atas tips-tips di atas. Jujurly, beberapa bulan terakhir ini saya sedang bimbang untuk mengganti template website yang saya miliki.

    BalasHapus
  22. Aku pernah nih ngalamin. Pas ganti template, tiba-tiba yang lain juga ikutan berubah. Ada gambar yang hilang, ada artikel yang kepotong bahkan pernah gak bisa reply komen. Memang harus hati-hati deh, sekarang aku mah serahkan ke ahlinya aja lah

    BalasHapus
  23. Wah, mencerahkan nih informasinya, Mas. Saya dulu banget, waktu awal-awal ngeblog termasuk yang masih suka iseng otak-atik template blog. Tapi saya sadar, blog itu bukan wallpaper atau casing HP yang bisa seenaknya diganti. Hahahaha.

    BalasHapus
  24. Wah baru tahu. Tapi aku termasuk orang yang males gonta ganti template sih. Karena harus atur ulang widget dan segala macem.

    BalasHapus
  25. nah ini bener bgt. soalnya tampilan blog kita itu adalah cerminan si ownernya. klo sering diganti tentunya akan membuat bingung para pembaca blognya sehingga menurunkan waktu kunjungan pembaca pada lama blog

    BalasHapus
  26. Makasih banget kaa sharingnya. Ada hikmahnya juga aku jarang ganti template. Hehe.

    BalasHapus