Rabu, 02 Oktober 2024

Kenapa Meme Marketing Begitu Diminati?

Kenapa Meme Marketing Begitu Diminati?

Meme Marketing - Satu di antara banyak jenis channel marketing yang dipilih oleh pebisnis adalah social media marketing. Hal ini wajar mengingat media sosial menjadi platform informasi yang banyak diakses oleh masyarakat pada umumnya.

Terlebih lagi untuk masyarakat Indonesia. Didapatkan dari World Population Review, Indonesia menjadi negara keempat terbesar di dunia dengan jumlah pengguna media sosial terbanyak. Tercatat sebanyak 167 juta penduduk Indonesia adalah mereka pengguna media sosial.

Indonesia hanya kalah dari Amerika Serikat, India dan juga Cina. Adapun jenis media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat kita adalah WhatsApp, Instagram, Facebook dan juga TikTok.

Pernyataan ini didapatkan dari Data We Are Social Data Digital Indonesia 2024. Adapun jenis informasi yang diakses oleh kebanyakan pengguna media sosial adalah hiburan. Persentasenya bahkan mencapai 76%. Data ini didapatkan dari Databoks Katadata.

Bahkan 4 alasan teratas mengapa orang-orang suka menggunakan media sosial adalah didominasi oleh tema hiburan. Rinciannya seperti ini;

- Hiburan 76%.

- Review produk 67%.

- Inspirasi kuliner 63%.

- Berita viral 62%.

Dari data-data di atas, maka wajar jika kebanyakan brand menjalankan content marketingnya dengan konsep riding the wave atau emotional marketing. Taktik content marketing dengan 2 konsep seperti ini, terbukti ampuh untuk membantu media sosial mendapatkan pertumbuhan metrik engagements yang tinggi.

Target audience akan sangat terhibur dengan konten-konten yang kamu kreasikan, tanpa sadar bahwa mereka sebenarnya sedang melihat iklan brand tertentu. Tidak sedikit bahkan pebisnis yang menjalankan kedua taktik riding the wave serta emotional marketing ini, 100% murni ditujukan untuk hiburan.

Sah-sah saja asalkan brand perception yang awalnya ingin tercapai tidak tercoreng. Nah, satu dari sekian banyak taktik marketing yang bisa kamu terapkan untuk keduanya adalah meme marketing.

Meme marketing menjadi taktik content marketing yang laris manis dan selaras dengan tujuan kebanyakan pengguna media sosial, yakni untuk mendapatkan hiburan.

Baca Juga: Semua Hal Tentang Logo yang Harus Kamu Ketahui!

Lantas apa itu meme marketing?, kenapa begitu diminati, apa saja contohnya, dan bagaimana cara menjalankannya?. Semua pertanyaanmu ini, akan mimin jawab lengkap di dalam artikel. Jadi, simak baik-baik ya!.

Sebelum lanjut membaca, perlu diketahui bahwa artikel ini lumayan panjang dan cukup melelahkan. Jadi, baca pelan-pelan saja ya. Jika perlu, gunakan fitur bookmark untuk bisa membacanya di kemudian hari :)

Apa itu Meme Marketing?

Meme adalah kata yang diperkenalkan pertama kali oleh Richard Dawkins. Ia memperkenalkan istilah ini di tahun 1976 melalui bukunya yang berjudul The Selfish Gene. Meskipun demikian, terdapat banyak perdebatan mengenai awal mula meme ini berlangsung.

Ada yang bilang bahwa meme berasal dari gambar smiley menyamping yang diciptakan oleh Scott E. Fahlman, ilmuwan komputer Amerika di tahun 1982. Ada juga yang bilang bahwa gambar dengan format GIF berjudul Dancing with the baby lah, meme pertama di dunia.

Terlepas dari perdebatan panjang ini, kita semua sepakat bahwa meme adalah konten multimedia yang dibuat untuk lucu-lucuan. Jika kita kaitkan kata marketing di belakangnya, maka meme marketing akan memiliki makna seperti ini;

Taktik pemasaran yang memanfaatkan konten multimedia (gambar atau video) lucu sebagai poros utamanya. Penerapan meme marketing di dalam bisnis sendiri sudah mulai aktif sejak era internet muncul.

Untuk kamu pengguna Facebook era 2010 dan masih aktif hingga sekarang, pastinya masih ingat dengan beberapa halaman atau fanspage meme legend. Sebut saja Meme Rage Comic Indonesia atau Meme Comic Indonesia.

Sekarang kita juga tengah banyak melihat perkembangan terbaru dari meme, yang mendapatkan julukan baru yakni "Shitpost". Meskipun ada beberapa warganet mengatakan bahwa meme & shitpost, keduanya adalah hal yang berbeda, tapi bagi mimin, keduanya sama saja.

Kenapa Meme Marketing Begitu Diminati?

Ada banyak alasan kenapa meme marketing begitu diminati oleh pebisnis dan juga pastinya target audience itu sendiri. Di sini mimin akan membeberkan 5 alasannya. 5 alasan ini dimulai dari;

1. Sesuai dengan Tujuan Media Sosial (Hiburan)

Alasan yang pertama adalah meme marketing yang selaras dengan tujuan kebanyakan pengguna media sosial, yakni untuk mendapatkan hiburan. Melalui meme marketing, kampanye bisnis yang dilakukan akan jauh lebih menarik dan tidak membosankan.

Pengguna media sosial akan merasa bahwa mereka hanya sedang menikmati konten hiburan tanpa sadar bahwa mereka juga telah menonton konten promosi. Meme marketing dapat mimin katakan juga sebagai salah satu cara terbaik untuk kamu menerapkan konsep stealth marketing.

2. Tanda Brand Mengikuti Trend yang Ada

Alasan kedua adalah meme marketing yang bisa menjadi tanda bahwa brand mengerti trend bisnis yang ada, dan fleksibel untuk mengikutinya. Brand yang berani menjalankan meme marketing cenderung lebih mudah mendapatkan persepsi positif dari pengguna media sosial.

Mereka akan mendapatkan persepsi positif, seperti tidak kaku dan dapat berbaur dengan trend bisnis di sekitarnya.

3. Media Sosial Banyak Didominasi Gen Z

Berikutnya adalah karena media sosial banyak didominasi oleh Gen Z. Ya, Gen Z disebut-sebut sebagai generasi yang paling banyak mengonsumsi konten di media sosial. Survei dari McKinsey mengatakan bahwa 48% responden dari Gen Z, mengakses media sosial setidaknya 1 kali sehari.

Instagram dan TikTok jadi 2 jenis media sosial yang banyak digunakan oleh Gen Z. Didapatkan dari data internet APJII, 51,90% & 46,84% Gen Z adalah mereka pengguna Instagram & TikTok.

Gen Z, generasi yang lahir mulai tahun 1998 ini, juga disebut-sebut tengah memasuki periode emas atau produktifnya. Tidak heran jika Gen Z menjadi generasi yang suka berbelanja, tidak terkecuali belanja online.

Disebutkan oleh Metta Anggarani, perencana keuangan sekaligus founder dari Daya Uang, di tahun 2023 menyebut bahwa Gen Z, adalah salah satu generasi yang impulsif saat berbelanja online. Banyaknya diskon atau potongan harga menjadi godaan tersendiri untuk Gen Z melakukan impulsive buying nya.

Gen Z dan Gen Y (milenial) bahkan menjadi generasi yang paling sering melakukan transaksi online.

Generasi yang Paling Banyak Melakukan Transaksi Online

Sumber: Databoks.katadata.co.id

Data ini tentu saja bisa menjadi celah "potensial" tinggi untuk pebisnis bisa mengakrabkan bisnisnya kepada generasi penguasa media sosial.

4. Konten Hiburan Lebih Mudah Dipahami

Keempat adalah konten hiburan yang lebih mudah dipahami ketimbang konten-konten lainnya. Target audience tidak perlu ribet-ribet mencari informasi lebih mendalam tentang konten hiburan.

5. Konten Meme Marketing Mudah untuk Dibuat

Terakhir adalah konten meme marketing yang mudah untuk dibuat. Tidak perlu waktu lama untuk brand menciptakan konten memenya. Hal ini wajar mengingat konten meme tidak memerlukan proses riset dan penulisan copy yang bertele-tele.

Yang diperlukan hanya memastikan konten meme relevan dengan promosi bisnis. Dan pastinya dapat mengundang gelak tawa atau setidaknya senyum kecil.

Contoh Meme Marketing dari Brand-Brand Besar

Ada banyak brand-brand besar yang sudah menerapkan meme marketing ini. Mimin akan mengulas 3 di antara banyak brand tersebut. Kita akan mulai dari;

1. DNVB.ID

Meme Marketing dari Brand DNVB

Sumber: Instagram @dnvb.id

Brand pertama datang dari DNVB.ID. Untuk kamu yang sudah malang melintang di dunia content marketing atau digital marketing, pastinya sudah hafal dengan nama satu ini. DNVB.ID adalah perusahaan penyedia platform belajar entrepreneurship. Di dalamnya, kamu bisa menemukan banyak materi content atau digital marketing.

Dari penelusuran sekilas mimin, perusahaan ini menjadikan social media marketing sebagai channel marketing utamanya. Adapun jenis media sosial yang mereka jadikan target utama adalah Instagram.

Melalui Instagram ini mereka banyak melakukan distribusi konten edukasi + meme. Gaya meme marketing yang mereka gunakan juga unik karena konsisten dengan gambar-gambar ilustrasi dari website Wikihow.

Meme yang mereka kreasikan fokus untuk menghasilkan gelak tawa dari percakapan random, karakter di ilustrasi Wikihow tersebut. Meme ini mereka gabungkan secara "paksa" di setiap postingan edukasi mereka.

Kamu tentu bisa melihatnya dengan jelas bahwa tidak ada kaitannya isi konten pada gambar di atas dengan meme yang ada di bagian bawahnya.

2. SEMrush

Meme Marketing dari SEMrush

Sumber: Instagram @semrush

Contoh kedua datang dari brand tool analysis marketing ternama yakni SEMrush. Tool yang satu ini sudah pasti sering terdengar di telinga SEO marketer baik itu pemula apalagi expert. Melalui tool ini, pengguna bisa melakukan banyak hal untuk dapat mengukur performa website bisnisnya, terutama mengukur performa SEO website berdasarkan banyak metrik penting.

Dimulai dari traffic, sumber traffic, content gap, backlink gap dan lain sebagainya. Selain aktif menggunakan website sebagai channel marketingnya, SEMrush juga terkenal aktif memperkenalkan bisnisnya di media sosial Instagram.

Hampir mirip dengan DNVB.ID sebelumnya, mereka juga menerapkan meme marketing sebagai poros utama dari distribusi konten Instagramnya. Hebatnya, meme yang mereka kreasikan benar-benar fresh dan relate dengan lifestyle kebanyakan digital marketer.

3. Grammarly

Cara Menjalankan Meme Marketing

Sumber: Instagram @grammarly

Terakhir adalah Grammarly. Ya, kamu pasti sudah tahu bahwa Grammarly adalah tool yang membantu penggunanya untuk lebih mudah menemukan susunan kata atau kalimat Bahasa Inggris yang sesuai dengan aturan grammar seharusnya. Tool ini sangat membantu content writer, terlebih English Content Writer.

Sama seperti sebelumnya, brand ini juga sering menggunakan meme marketing sebagai poros distribusi kontennya di Instagram. Konten meme yang mereka produksi pun terbilang unik dan banyak berdasarkan kejadian nyata.  

Bagaimana Cara Melakukan Meme Marketing?

1. Pahami Konsep Riding The Wave

Riding the wave adalah strategi marketing yang memanfaatkan "ombak" yang sedang tinggi untuk dinaiki. Mimin biasa menyebut riding the wave ini sebagai teknik pansos level tinggi. Strategi seperti ini, sering diterapkan oleh banyak brand.

Baca Juga: Panduan Riding The Wave Lengkap

Kunci penting dari riding the wave ini, adalah kamu yang dapat memilih ombak yang pas, tidak terlalu membahayakan untuk bisnis. Jika ombak tertentu telah ditemukan, teliti baik-baik apakah memang benar ombak tersebut dapat menguntungkan atau tidak.

Pastikan kamu menggunakan meme dengan momentum yang pas. Pastikan juga meme yang digunakan adalah meme terbaru.

2. Masukan Pesan Promosi di dalam Konten

Cara kedua untuk dapat menjalankan meme marketing adalah dengan memasukan sedikit pesan promosi bisnis mu di dalam konten. Contohnya seperti apa yang sudah tim konten Grammarly lakukan.

3. Sesekali Mencoba Jadi yang Pertama itu Penting

Ketiga adalah dengan sesekali mencoba jadi yang pertama. Ya, karena proses untuk membuat meme itu tidaklah sulit sulit amat, kamu bisa coba untuk kreasikan sendiri meme baru. Kamu bisa mendapatkan ini dari saat menonton film, animasi atau lain sebagainya.

Screenshot dan berikan copy yang relate dengan pesan promosi yang ingin kamu sampaikan. Ingat, meme marketing itu identik dengan selera humor. Bisa saja selera humor yang kamu miliki ternyata tidak disukai oleh target audience.

Tapi, tidak apa-apa. Sesekali cobalah untuk egois memaksakan target audience untuk mengikuti dan mengerti kontenmu.

Inilah penjelasan lengkap tentang apa itu meme marketing.

Baca Juga: Faktor dan Cara Mengatasi Artikel yang Tidak Terindeks

Ingin dapatkan insight terbaru lainnya?. Silahkan ikuti terus blog ini atau kamu bisa follow Instagram mimin di @andrimarzaakhda.

Semoga bermanfaat.

13 comments:

  1. Intinya, bikin meme juga enggak ngasal ya' gak asal lucu dan sesuai dengan tren terkini. Tapi mesti bijaksana juga' kiranya bakalan menyinggung atau merugikam pihak lain atau enggak.

    BalasHapus
  2. Hmm menarik ya, karena mayoritas tujuan orang berselancar di social media untuk hiburan jadi mungkin akan lebih masuk kalo menggunakan teknik marketing ini. Tapi tetap harus disesuaikan juga dengan brand persona ya agar tidak bertabrakan

    BalasHapus
  3. Emang ya, meme itu semacam hiburan. Apalagi itu topik-topik sensitif atau marketing sesuatu brand tertentu yang cukup kompleks, meme itu bisa jadi penghilang penat dan humor yang bikin fresh 😂

    BalasHapus
  4. Oalaaah, kalo kayak gitu namanya meme marketing, ya? Berarti meme marketing ini masuk ke dalam soft selling ya kak?

    BalasHapus
  5. Nah ini nih yang disukai sama gen z, marketing yang disampaikan lewat meme akan terasa lebih mudah disampaikan. Jadi boleh juga nih jika bikin meme untuk promosi blog.

    BalasHapus
  6. beneran sih ya, meme marketing itu lebih mudah dipahami karena kayaknya sesuatu yang lucu itu emang bisa bikin orang tertarik untuk melihat sehingga pesan marketing pun bisa disisipkan lewat meme.

    BalasHapus
  7. Saat ini banyak orang yang mumet dengan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari, maka menemukan setitik hiburan seperti dalam meme adalah oase yang menyegarkan yang walaupun didalamnya ada selipan marketing and its work

    BalasHapus
  8. Bener banget nih meme ada teknik dan triknya salah-salah malah marketingnya ga sesuai rencana..

    BalasHapus
  9. Saya juga lebih suka meme marketing gini. Gak banyak kata-kata, tapi udah paham maksudnya. Pastinya juga terhibur banget.

    BalasHapus
  10. Hahaha, menarik banget sih ini. Bener banget, marketing yang disampaikan melalui media "hiburan" itu justru lebih ngena ketimbang baku banget penyampaiannya

    BalasHapus
  11. Banyak sekali ya yang pakai media sosial karena butuh hiburan. Pantes makin banyak yang bikin konten menghibur, walaupun kadang yang terhibur cuma dia doang, penontonnya sih enggak.

    BalasHapus
  12. Aku termasuk yang senang melihat meme marketing. tapi tentu aj meme marketing haru yang kreatif dan seru. selain menghibur menurut aku meme marketiing cara penyampaian sesuatu hal dengan cara paling sederhana...

    BalasHapus
  13. Terima kasih ilmunya. Bisa dikatakan calon konsumen sudah jenuh dengan iklan yang kaku dan panjang, baru liat sebentar sudah Diskip. Sementara lewat meme/lelucon akan mengundang penasaran dan lebih mudah diingat

    BalasHapus